Senin, 23 Februari 2015

TEKS EKSPLANASI

PENDIDIKAN

Pendidikan adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan. 
Pada hakikatnya memperoleh pendidikan sangat mudah. Dimana saja dan kapan saja kita bisa 
memperoleh pendidikan. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.

Pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan. Seperti di kota-kota besar banyak sekali anak-anak kurang mampu yang tidak memperoleh pendidikan yang layak. Padahal mereka mempunyai 
semangat belajar yang kuat dan tekad yang keras untuk mencapai cita-citanya. Sudah seharusnya dan sepatutnya pemerintah memikirkan hal itu

Di sisi lain banyak anak-anak yang belajar di tempat yang mewah, fasilitas yang layak, hidup mewah, segala sesuatunya 
berkecukupan. Tapi, mereka tidak bisa mensyukuri hal itu. Mereka justru menyianyiakannya. Mereka 
malas dalam belajar. Mereka bersekolah semata-mata hanya karena tuntutan dari orang tua mereka. Bukan dari hati dan kemauan diri sendiri. 
Mereka disekolahkan orang tua mereka dari kecil hingga dewasa. Para orang tua bekerja 
membanting tulang memeras keringat hanya demi anak-anaknya. Namun, di luar sana anak-anak mereka seperti tidak menghargai jasa-jasa orang tua mereka. Misalnya, sewaktu pelajaran berlangsung, justru mereka bergurau dengan 
teman, tidur, main handphone, dan lain-lain. Mungkin bisa dihitung dengan mata anak-anak yang serius belajar. Padahal di luar sana banyak sekali anak-anak kurang mampu yang ingin belajar untuk mencapai cita-citanya.

Jika hal ini terus berlangsung, bagaimana pendidikan di Indonesia 20 tahun kedepan? 
Seperti apa jadinya negara ini? Jika anak-anak bangsa tidak mempunyai semangat belajar yang tinngi, padahal fasilitas sudah memadahi. 
Sedangkan anak-anak yang mempunyai semangat belajar yang tinggi, terpaksa harus mengubur semua cita-cita mereka karena tidak ada biaya untuk bersekolah. Sudah seharusnya pemerintah memikirkan hal ini. Pemerintah harus memelihara dan menjaga anak-anak yang kurang mampu atau terlantar. Supaya mereka bisa mencapai cita-cita mereka. Itu semua juga demi kemajuan bangsa ini.

Rabu, 17 September 2014

Puisi Moly

 
Bagaimana Kabarmu si kecil
 
Tak terdengar jeritan candamu
Tawamu yang lebar
Ingat kau masih terbayang
Hanya terlihat kosong di bangku
                Tengoklah rumahmu angakasa
                Menanti keramaianmu
                Sejuknya udara dalam angan
                Kau sembunyikan hatimu
Kemana sapamu
Dibelakang selalu bertanya
Kamu kamu kawan
Kembalilah menanti kenangan
                 Bertanya dari sumber dekatmu
                Tiada respon olehnya
                Bertanya tanya kembali bertanya
                Namun terkunci rahasia  

Senin, 15 September 2014

Cerpen ku




KELUARGAKU

 Disuatu desa ada sebuah keluarga bernama Pak Suri, Ibu Tini dan 2 orang anaknya yang bernama Ana dan Ani. Mereka hidup mewah dan bahagia bersama. Ayahnya yang seorang pengusaha sukses mempunyai penghasilan yang cukup tinggi.

Namun suatu hari  Pak suri tergiur ajakan temannya untuk bermain judi. Hari dema hari terlewati, Pak Suri selalu pergi malam untuk bermain judi hingga pada pagi harinya Pak Suri malas untuk bekerja, dan lama kelamaan usaha Pak Suri makin turun dan akhirnya bangkrut, sebab ia tidak pernah lagi mengurusi pekerjaannya.

Istrinya yang hanya ibu rumah tangga dan tidak mempunyai pekerjaan, hanya bias berdiam diri melihat perilaku suaminya yang berubah drastis. Dengan mati-matian Ibu Tini mencari pekerjaan untuk menghidupi keluarganya.

Lama kelamaan Pak Suri sadar dan akhirnya bertobat. Dia berusaha mencari pekerjaan kemana-mana, namun tidak ada yang mau menerimanya. Setiap hari ia kena marah dari sang istri, sebab ia tidak mempunyai pekerjaan. Hingga suatu hari ia ditawari pekerjaan oleh tetangganya untuk menjadi penjual es keliling.

Bertahun tahun menjadi penjual es, Pak Suri menyisihkan gajinya, lalu dia membuka lapak mie ayam kecil-kecilan dipinggir jalan. Pak Suri hidup dengan berkecukupan. Tidak lupa Pak Suri juga menabungkan hasil dari usahanya.

Setelah dirasa tabunganna cukup, Pak Suri lalu menyewa kios di pasar Bintoro untuk mengembangkan usahanya. Mie ayam buatan Pak Suri memang sangat enak. Tidak heran banyak sekali pengunjung yang datang diwarung Pak Suri. Keluarga Pak Suri hidup tentram dan damai seperti semula. Ibu Tinipun tidak lagi marah-marah kepada Pak Suri.

Belum genap 1 tahun ia berjualan dipasar bintoro, tempat berjualannya hangus terbakar. Pak Suri dan istrinya tidak bias berjualan di lapaknya dan tidak bias membuka usaha baru. Sebab seluruh dagangan, dan uang hasil berjualan ada didalam warung, yang sekarang sudah rata dengan tanah, dan tidak ada satupun benda/brang yang tersisa.

Pak suri menjadi pengangguran dirumah. Hingga suatu hari dia ditawari pekerjaan menjadi sopir angkot. Pak Suri mengambil pekerjaan itu. Penghasilannya yang sangat minim membuat Pak Suri merasa kurang puas. Namun itu tetap ia jalani, demi istri dan kedua orang anaknya. Tak lupa Pak Suri juga menabung.

Setelah benerapa tahun akhirnya kios tempat berjualan mie ayam yang dulu sudah jadi. Namun masalah baru muncul, untuk menempati kios tersebut, Pak Suri harus membayar dengan hargayang cukup tinggi. Sedangkan tabungan Pak Suri baru 70% dari harga kios tersebut. Lalu Pak Suri dan Ibu Tini mencari hutangan kemana-mana.

Uangnya sudah cukup untuk membayar kios dan membeli bahan dagangan untuk berjualan. Warungnya tidak seramai sebelumnya. Orang-orang yang dulu dipinjam uangnya, satu persatu datang untuk menagihnya. Pak Suri bingung bagaimana caranya untuk mengembalikan hutang-hutangnya tersebut.

Singkat cerita, berkat keja keras dan usahanya, Pak Suri berhasil membayar hutang-hutangnya. Dan usaha mie ayamnya semakin maju dan berkembang.

Akhirnya Pak Suri dan keluarganya hidup dengan sangat berkecukupan dan kembali seperti awal. Dalam benaknya ia berjanji bahwa ia tidak akan lagi bermain judi. Baginya keluarganya adalah anugrah dati Tuhan yang paling indah.



SEKIAN
 


 

Kamis, 04 September 2014

Fasilitas umum dan Fasilitas kantor






    Arti definisi/pengertian fasilitas sosial adalah fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam lingkungan pemukiman. Contoh dari fasilitas sosial (fasos) adalah seperti puskemas, klinik, sekolah, tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, taman bermain, tempat olahraga, ruang serbaguna, makam, dan lain sebagainya.



     Jika kita lihat dari pengertian yang ada memang sepertinya tidak jauh berbeda. Menurut kamus besar bahasa indonesia, fasum dan fasos memiliki arti yang berbeda. Menurut saya pribadi fasum adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan fasos adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan. Arti definisi dan perbandingan antara fasum dan fasos ini lebih mengarah kepada pendapat pribadi. Jadi mohon maaf apabila ada yang kurang atau ada yang salah. 

     Fasilitas umum dan fasilitas sosial adalah milik bersama yang harus dijaga dan dirawat dengan baik agar bisa selalu dimanfaatkan secara maksimal untuk jangka panjang. Warga masyarakat dapat saling bahu-membahu untuk membangun dan atau memperbaiki fasum fasos sendiri jika memang sangat diperlukan tanpa bergantung kepada pemerintah. Tanpa adanya fasilitas umum dan fasilitas sosial yang memadai akan membuat hidup menjadi lebih sulit.
 
      Fasilitas umum maupun fasilitas sosial buatan pemerintah yang dirusak orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan merugikan masyarakat secara umum. Fasum dan fasos yang disediakan oleh pemerintah dibiayai oleh dana yang sebagian besar didapat dari pajak dan retribusi. Pajak dan retribusi dikumpulkan oleh pemerintah dari masyarakat, sehingga fasilitas umum dan fasilitas sosial merupakan milik masyarakat umum.

Minggu, 31 Agustus 2014

Cara buat es sirup

sediakan sirup 20 ml, masukkan kedalam gelas, lalu tambahkan air putih sesuai selera dan es batu sesuai selera,
es sirup siaaaaaaap  :D  :v